Rumah minimalis dan instagramable. Karena mengusung prinsip minimalis, tidak banyak dekorasi yang diaplikasikan di dalam hunian. Namun hunian perlu menampilkan identitas yang unik dan berbeda dari hunian lainnya, maka dekor yang diutamakan bersifat personal sehingga mencerminkan karakter pemiliknya.
Hunian minimalis yang dihias melibatkan benda-benda yang bersifat personal juga memiliki dampak untuk psikologis seseorang. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadar pemiliknya sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan sense of belonging yang kuat.
Minimalis ala milenial juga berarti menerapkan dekorasi yang atraktif, seperti lampu tumblr, cermin gantung, lukisan, dan sebagainya. Milenial juga perlu untuk mempertahankan eksistensinya di dunia maya. Demi memenuhi kebutuhan konten media sosial, spot foto yang instgarammeble perlu diciptakan di salah satu sudut rumah.
Memiliki/memakai barang yang dibutuhkan saja
Konsep minimalis yang diterapkan milenial di dalam huniannya akan percuma apabila dalam kesehariannya tetap menjalani gaya hidup maksimalis. Milenial dapat mencoba menghindari kesalahan prinsip minimalis ini dengan hanya menyimpan barang yang mereka butuhkan saja.
Mereka hanya perlu memiliki beberapa potong pakaian dengan warna yang seragam, sebagian besar berwarna netral dan sisanya mungkin berwarna biru dan hijau. Untuk barang-barang yang tidak lagi terpakai, mereka sebaiknya segera mendonasikannya demi menjaga kapasitas ruang di dalam hunian. Melalui prinsip minimalis ini, kenyamanan mereka saat tinggal di hunian pun tidak lagi terusik.
Berkomitmen menerapkan gaya hidup minimalis
Dengan gaya hidup minimalis, milenial mampu menyederhanakan segala kebutuhan dan menekan daya konsumsi sehingga kondisi finansial mereka lebih terjamin.
Milenial yang minimalis memiliki cara yang berbeda dalam membelanjakan uang yang mereka punya. Survei yang diselenggarakan Harris Poll and Eventbrite menunjukkan 78% milenial rela berbelanja pengalaman melalui travelling, menyaksikan konser, dan makan di restoran ketimbang membeli barang yang bersifat materil.
Meski mereka cukup konsisten menerapkan prinsip minimalis ini, cara padang mereka yang lebih mempioritaskan pengalaman ketimbang kemapanan tak jarang malah mencederai komitmen mereka terhadap gaya hidup minimalis itu sendiri. justru membuat milenial berani mengeluarkan banyak uang yang malah beresiko mempersulit kondisi finansial.